• pengawasan mutu produksi

    http://36113324.student.gunadarma.ac.id/

    Pengawasan Mutu
    Kebutuhan akan pengawasan mutu timbul setelah revolusi industri. Oleh karena proses produksi dikerjakan dengan mesin, maka menimbulkan dua persoalan, yaitu:

    1)      Penggunaan mesin mulai menggantikan atau mengurangi kebutuhan dan penggunaan tenaga-tenaga atau tukang-tukang yang mempunyai keahlian yang tinggi.
    2)      Produksi barang-barang secara besar-besaran saling memerlukan pertukaran, sehingga selanjutnya dibutuhkan keseragaman dari komponen-komponen untuk memudahkan merakitnya.
    Adapun yang dimaksudkan dengan pengawasan mutu adalah kegiatan untuk memastikan apakah kebijaksanaan dalam hal mutu (standar) dapat tercermin dalam hasil akhir. Dengan arti lain pengawasan mutu merupakan usaha untuk mempertahankan mutu/kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pimpinan perusahaan. Dalam pengawasan mutu ini, semua prestasi barang dicek menurut standar, dan semua penyimpangan-penyimpangan dari standar dicatat serta dianalisis dan semua penemuan-penemuan dalam hal ini dipergunakan sebagai umpan balik (feed back) untuk para pelaksana sehingga mereka dapat melakukan tindakan-tindakan perbaikan untuk produksi pada masa yang akan datang.

     Tujuan Pengawasan Mutu
     Secara terperinci dapatlah dikatakan bahwa tujuan dari pengawasan mutu adalah:
    1          1)      Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar mutu yang telah ditetapkan.
    2)      Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
    3)     Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan menggunakan mutu produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.
    4)      Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.

    Ruang Lingkup Pengawasan Mutu
    Kegiatan pengawasan mutu sangat luas, karena semua pengaruh terhadap mutu harus dimasukkan dan diperhatikan. Secara garis besar pengawasan mutu dapat dibedakan atau dikelompokkan ke dalam dua tingkatan, yaitu pengawasan selama pengolahan (proses) dan pengawasan dari hasil yang telah diselesaikan.

    Pengawasan Selama Pengolahan (Proses)
    Banyak cara-cara pengawasan mutu yang berkenaan dengan proses yang teratur. Contoh-contoh atau sample dari hasil diambil pada jarak yang sama, dan dilanutkan dengan pengecekan statistik untuk melihat apakah proses dimulai dengan baik atau tidak. Apabila mulainya salah, maka keterangan kesalahan ini dapat diteruskan kepada pelaksana semuala untuk penyesuaian kembali. Perlu diingat bahwa pengawasan dari proses haruslah berurutan dan teratur.
    Pengawasan yang dilakukan hanya terhadap sebagian dari proses mungkin tidak ada artinya bila tidak diikuti dengan pengawasan pada bagian lain. Pengawasan terhadap proses ini termasuk pengawasan atas bahan-bahan yang akan digunakan untuk proses.

    Pengawasan atas Barang yang Telah Diselesaikan
    Untuk menjaga agar supaya barang-barang hasil yang cukup baik atau paling sedikit rusaknya, tidak keluar atau lolos dari pabrik sampai ke konsumen/pembeli, maka diperlukan adanya pengawasan atas barang hasil akhir/produk selesai. Adanya pengawasan seperti ini tidak dapat mengadakan perbaikan dengan segera.
                Organisasi Pengawasan Mutu
    Pengawasan mutu merupakan salah satu fungsi yang terpenting dari suatu perusahaan pabrik. Oleh karena itu umumnya setiap perusahaan pabrik mempunyai fungsi pengawasan mutu. Biasanya kegiatan pengawasan mutu di suatu perusahaan pabrik dilakukan oleh bagian pengawasan mutu. Akan tetapi di dalam suatu perusahaan, bagian pengawasan mutu tidaklah selalu ada, tergantung pada besar kecilnya suatu perusahaan dan jenis produk dari perusahaan tersebut.
    Setiap orang atau bagian yang berhubungan dengan kegiatan mempunyai tanggung jawab langsung atas pelaksanaan pekerjaan dan sesuainya barang hasil dengan spesifikasi yang telah ditentukan.  Kegiatan pengkoordinasian yang dibutuhkan dalam pengawasan mutu sangat sulit karena menyangkut kegiatan dari berbagai kegiatan atau bidang, maka tanggung jawab atas pengawasan mutu ini berada pada Kepala Bagian Produksi atau Manajer Produksi. Tugas dari bagian pengawasan mutu secara terperinci adalah menyelenggarakan atau melihat kegiatan dan hasil yang dikerjakan serta mengumpulkan dan menyalurkan kembali keterangan-keterangan yang dikumpulkan selama pekerjaan itu sesudah dianalisis. Tugas-tugas ini meliputi:
    1. Pengawasan atas penerimaan dari bahan-bahan yang masuk.
    2. Pengawasan atas kegiatan di bermacam-macam tingkat proses dan di antara tingkat-tingkat proses jika perlu.
    3. Pengawasan terakhir atasbarang-barang hasil sebelum dikirim kepada langganan.
    4. Tes-tes dari para pemakai.
    5. Penyelidikan atas sebab-sebab kesalahan yang timbul selama pembuatan.
    Cara-cara Menjalankan Pengawasan
     pengawasan mutu, dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu inspeksi, pemberian keterangan dan penyelidikan (inspect, inform and investigate). Dengan inspeksi dapatlah ditemukan sampai mana barang memiliki mutu yang dikehendaki. Apabila keterangan-keterangan yang didapat selama inspeksi diteruskan ke bagian lain, maka bagian tersebut akan diberi kepastian bahwa kegiatan bagian mereka dalam proses telah dilakukan dengan baik atau perlu diperingati tentang penyimpangan-penyimpangan yang harus dibetulkan. Dengan menyelidiki jalannya penyimpangan, sehingga kemungkinan kegiatan yang mungkin salah terdapat pada suatu bagian, maka kegiatan produksi selanjutnya dihentikan dan cara-cara untuk menghindari terjadinya kesalahan lagi perlu diberikan.
    Kegiatan inspeksi hanya dapat dilakukan dengan membuat contoh atau sample dan mengukur atau menilai. Kegiatan pemberian keterangan memerlukan kegiatan pencatatan, penyingkatan, menunjukkan dan memberi komentar,

    kesimpulannya jadi kegiatan mengawasi suatu proses itu sangat penting hal itu untuk mengurangi bahan/barang-barang di bawah standar. Banyaknya barang-barang atau produk yang dinyatakan rusak yang dapat diterima harus ditentukan dan disetujui sebelumnya. Ekonomis atau efisiennya suatu kegiatan produksi tergantung pada seluruh proses-proses yang ada di dalamnya. Suatu barang yang sama dapat dihasilkan dengan macam-macam proses, dengan biaya-biaya produksi yang berbeda

  • 2 komentar:

    1. makasih gan, artikel yang baik
      jangan lupa mampir ke blog ane
      http://manajemenmentor.blogspot.co.id/

      BalasHapus

    GET A FREE QUOTE NOW

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat.

    ADDRESS

    16920, Bogor, Jawa Barat

    EMAIL

    nandaeka95@gmail.com
    ekanurrachmatnanda@gmail.com

    TELEPHONE

    0895397970234
    +501 478 9800

    MOBILE

    0895397970234,
    0895397970234