Menjadi pemimpin tidak bisa terjadi seketika, tetapi membutuhkan
perjalanan yang tidak singkat. Bennis dalam Hitt (1993), memberikan pandangan
secara umum tentang kepemimpinan. Dia mengatakan bahwa
proses menjadi pemimpin identik dengan proses menjadi manusia seutuhnya.
Jalur yang harus ditempuh pemimpin sebagai orang yang berfungsi
sepenuhnya melalui sejumlah kebijaksanaan berikut:
1) Kepemimpinan pada umumnya didefinisikan sebagai suatu pengaruh,
seni atau proses mempengaruhi orang sehingga mereka akan bertindak
secara sukarela menuju pencapaian tujuan kelompok.
2) Pengaruh ini ditimbulkan melalui hubungan pribadi yang efektif antara
pemimpin dan pengikut. Hubungan ini akan mendongkrak pengikut
menjadi pribadi yang lebih baik
Pemimpin yang matang kepribadiannya adalah orang yang berfungsi
sepenuhnya. Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang
yang menggunakan semua kemampuan yang telah dibentuk menjadi
suatu kesatuan.
Untuk menjadi orang yang berfungsi sepenuhnya, menurut paradigma
kepemimpinan, setiap manusia memiliki potensi untuk mendaki empat
tingkatan potensi manusia, yaitu:
1) Empirical existence (eksistensi empiris)
Hidup dalam dunia sehari-hari, mencari kesenangan dan menghindari
kesedihan. Pada tingkatan ini seseorang akan mampu menciptakan
peta untuk mengatasi persoalan kehidupan sehari-hari.
2) Consciousness at large (kesadaran yang luas)
Memperoleh pengetahuan obyektif, pengetahuan yang valid dan universal.
Pada tingkatan ini seseorang bisa menciptakan peta pengetahuan
obyektif, valid, dan universal.
3) Spirit (semangat)
Mengidentifikasi gagasan-gagasan yang menonjol dalam gerakangerakan,
partai politik, lembaga-lembaga atau organisasi. Pada tingkatan
ini seseorang akan mampu menciptakan peta untuk memandu
mengidentifikasi gagasan dan keyakinan.
4) eksistensi
Menemukan jatidiri secara otentik. Pada tingkatan ini seseorang akan
sadar bahwa dia memiliki kebebasan untuk menciptakan peta diri sendiri.
Kompetensi Kepemimpinan
Untuk mendaki tingkatan-tingkatan dalam tangga potensi manusia,
seorang pemimpin harus memiliki kompetensi. Kompetensi adalah karakter
mendasar yang harus dimiliki seseorang yang menyebabkan dia sanggup
menunjukkan kinerja yang efektif atau superior di dalam suatu pekerjaan,
atau karakter mendasar yang memberikan kontribusi terhadap kinerja
menonjol dalam suatu pekerjaan (Spencer dan Spencer: 1993).
Menurut Hitt (1993) terdapat 25 kompetensi penting yang harus dimiliki seorang
pemimpin yang terangkum dalam 5 dimensi, yaitu: reason, sources of
power, knowledge, core leadership functions, dan character
1) Reason (Nalar)
Setiap pemikiran manusia dipenuhi oleh konsep dan fakta. Nalar bisa
mengkonsolidasikan fakta dan konsep yang berlainan menjadi satu
kesatuan yang bermakna. Nalar selalu mempertanyakan, menguji, dan
menjawab fakta. Nalar menghubungkan semua orang dan memungkingkan
berhubungan dengan orang lain dengan berbagai budaya,
bahasa, yang mungkin bertentangan. Perwujudan nalar meliputi:
1)ketrampilan konseptual, yaitu kemampuan untuk melakukan abstraksi
dan generalisasi
2) pemikiran logis, yaitu kemampuan menerapkan
pendekatan sistematis dalam pemecahan masalah
3) pemikiran kreatif, yaitu kemampuan untuk membawa gagasan menjadi kenyataan
4) pemikiran holistik, yaitu kemampuan mengangkat situasi
5) komunikasi, yaitu kemampuan berdialog dengan orang lain,
beradu nalar dengan orang lain untuk mencari kebenaran yang bisa
diterima dua pihak.
2) Sources of power (sumber kekuasaan)
Saat ini kekuasaan dianggap sesuatu yang penting dalam kepemimpinan
yang efektif. Pemimpin yang efektif harus memiliki sumber-sumber
kekuasaan yang utama, yaitu:
1) staf, yaitu tim yang terdiri orang-orang
yang punya kesiapan, bersedia bekerja, dan memiliki kemampuan
melaksanakan pekerjaan,
2) informasi, yaitu pengetahuan yang dibutuhkan
untuk melakukan pekerjaan, dan
3) jaringan, yaitu kontak pribadi, dengan siapa gagasan, informasi maupun sumber daya bisa
dibagi.
tiga atribut yang perlu dimiliki oleh pemimpin agar ia memperoleh kekuasaan dari pengikutnya, yaitu:
memiliki keyakinan diri yang kuat yang diimbangi dengan mempertanyakan
kembali keyakinan tersebut, memiliki kegairahan terhadap
pekerjaan yang diimbangi dengan kesadaran terhadap dunia lain, dan
mencintai orang yang diimbangi dengan keberanian untuk berjalan
dalam kesendirian. Pemimpin juga harus mendapat kredibilitas dan
kepercayaan dari para bawahan
Agar memperoleh kredibilitas, seorang pemimpin harus jujur, melihat
jauh ke depan, memberi inspirasi, dan cakap.
3) Knowledge (pengetahuan)
Pemimpin yang efektif harus memiliki pengetahuan. Meskipun tidak
semua informasi bisa dikuasai, mereka harus bisa menyaring informasi
yang penting. Pemimpin yang efektif memiliki 5 karakteristik
pengetahuan, meliputi:
1) mengetahui diri sendiri mengetahui kekuatan, Kepemimpinan Organisasi Masa Depan Konsep dan Strategi dan kelemahan diri sendiri dan secara aktif mencari umpan balik untuk
pertumbuhan,
2) mengetahui pekerjaan memahami persyaratan kerja dan bagaimana pekerjaan memberi kontribusi pada organisasi 3)mengetahui organisasi memahami budaya organisasi dan bagaimana
melakukan segala sesuatu secara efektif dan efisien
4) mengetahui bisnis yang dimasuki memahami lingkungan eksternal dengan baik
untuk mengetahui kebutuhan klien dan apa yang bernilai bagi klien
5) mengetahui dunia memahami komunitas dunia dan bagaimana
komunitas yang kecil berhubungan dengan yang besar.
4) Core leadership function (fungsi kepemimpinan inti)
Pemimpin yang efektif harus mampu mengangkat nilai-nilai pengikutnya
dengan terus mendorong para pengikut untuk mendaki hirarki sehingga
muncul “nilai baru”. Pemimpin yang efektif melaksanakan 6
fungsi inti, yaitu:
1) menilai mengetahui nilai-nilai organisasi dan
mampu menterjemahkan nilai-nilai tersebut dalam praktek,
2) membuat memiliki gambaran mental yang jelas tentang masa depan yang
dikehendaki organisasi,
3) memandu membantu orang lain mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk mencapai
visi tersebut,
4) memberdayakan membantu orang lain bergerak
mencapai misi tersebut,
5) membangun tim membangun koalisi
dengan orang yang membangun komitmen pada diri mereka sendiri
untuk mencapai visi tersebut, dan
6) mempromosikan kualitas mencapai
reputasi untuk selalu memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
5) Character (karakter)
Pemimpin yang baik harus memiliki 6 karakteristik berikut:
1) identitas
mengetahui dia siapa dan dia bukan siapa, memiliki keutuhan dan
integrasi,
2) kemandirian menjadi orang yang bisa mengarahkan dirinya
sendiri,
3) keaslian menunjukkan jati diri yang sesungguhnya
pada orang lain, mempertahankan kesesuaian antara nilai diri sendiri
dengan nilai yang ada di luarnya,
4) tanggung jawab terhadap tindakan
dan keputusan yang dilakukan,
5) keberanian untuk terus melangkah
meskipun ada hambatan, dan
6) integritas dipandu oleh sejumlah
prinsip-prinsip moral dan diakui oleh orang lain sebagai orang yang
berintegritas.
Di samping harus memiliki kompetensi di atas, pemimpin yang efektif
bagi organisasi masa depan juga harus memiliki sejumlah ketrampilan
khusus dan kemampuan memimpin menentukan tingkat keefektifan seseorang dan organisasi
referensi :
"KEPEMIMPINAN ORGANISASI MASA DEPAN KONSEP DAN STRATEGI KEEFEKTIFAN"
"http://journal.u.ac.id/index.php/JSB/article/view/973/88"
0 komentar:
Posting Komentar